Rabu, 29 Desember 2010

Nasehat untuk calon pengantin

Asma’ bin Kharijah Al-Fazzari ra. Berkata kepada putrinya dihari pernikahannya:
Saat ini engkau keluar dari sangkar emasmu menuju ranjang yang tak kau kenal, dan teman yang engkau belum terbiasa dengannya. Jadilah engkau buminya, maka dia akan menjadi langitmu. Jadilah permadaninya, dia akan menjadi tiang sandaranmu. Jadilah budaknya, maka dia akan menjadi budakmu. Jangan menyelimuti dirimu, karena dia akan membenci dan jangan menjauhinya karena dia akan melupakanmu. Jika dia mendekatimu, maka mendekatlah engkau kepadanya. Jika dia menjauhimu (lagi marah), maka menjauhlah engkau darinya. Jagalah penciuman, pendengaran dan penglihatannya. Sehingga dia hanya akan mencium aroma yang sedap darimu, mendengar kata-kata yang baik dan melihat pemandangan yang cantik.



Wasiat Seorang Ibu Untuk Anaknya

Setelah Al Haris bin Amr, Raja negeri Kandah berkahwin dengan anak perempuan Auf bin Muhlim, di waktu utusan di raja hendak membawa pengantin perempuan untuk disampaikan kepada Raja tadi, maka ibunya berwasiat kepada anak perempuannya ini. Dia berkata:-
"Wahai anakku!
Kalaulah wasiat ini untuk kesempurnaan adabmu
aku percaya kau telah mewarisi segala-galanya,
Tetapi !
Ia sebagai peringatan untuk yang lalai
Dan pedoman kepada yang berakal.
Andai ibu-bapamu dapat memberikan segala-galanya
nescaya,tidak perlu bagimu seorang suami
dan kau terlalu berharga bagi kami,
Tetapi !
Wanita dicipta untuk lelaki
Lelaki dicipta untuk wanita.
Bercerailah kau dari ayunan buaianmu
meninggalkan teratak tempat besarmu
melangkah menuju ke alam baru
yang belum kenal
yang belum biasa
Kau milik suamimu
anggap dirimu sebagai hamba
tentunya suamimu
jadi teman yang paling setia
Bawalah wasiat dariku sepuluh sifat
sebagai bekalan perjalanan
menuju alam bahagia
Relakan hatimu
sekadar yang ada
semoga suci hatimu
dengan taat setia
dan hulur tanganmu
tanda mahu berganding bahu
jauhkan dirimu dari
segala yang jelek
yang dihidu atau dipandang mata
juga awasi gerak lakumu
agar tidak sumbang mengguris rasa
Sembunyikan suram wajahmu
gantikan ia dengan sinar
secerah sang suria pagi
Dan badan yang semerbak harum
bermandikan bauan
mata berpasak, kening bercelak
itu menambah seri
itu membangkitkan berahi
dan…………….
air cukup memadai
bagi yang tiada
Jaga masa makannya
juga waktu tidurnya
kerana,
perut kosong hilang bicara
mata mengantuk hilang kesabaran di dada
Kunci mulutmu
tabahkan hatimu
badanmu terselamat
jiwa temanmu tidak terseksa
Simpan dulu kerianganmu
di kala dia berduka
pendamkan kesedihanmu
di kala dia bergembira
akibat aksi tidak senada
hilang simpatimu disebab pertama
keruh suasana disebab kedua
Hulur tanganmu……
andai kau menghulur sebelah tangan
nescaya dia menghulur kedua belah tangan
tidak cukup tangan, nyiru pula ditadahkan
Ketahuilah !
Kasihmu tiada sampai ke mana
Jika hatimu berdua tidak sejiwa
kasih kau, kasihlah dia
benci kau, bencilah dia
Allah saja yang menentukan nasibmu."
"Kau bawalah wasiatku ini, dan sampaikan salamku kepada suamimu."

Beginilah ibu tadi menambah pesanan kepada anaknya. Seterusnya wanita ini telah tercapai kedudukan yang mulia di sisi suaminya. Dia telah memperolehi tujuh orang anak lelaki, yang semuanya mereka telah menjadi pemerintah negeri Yaman selepas ayah mereka. Beginilah seterusnya statusnya wanita-wanita yang memiliki kelebihan. Aku sudahi dengan nama Allah, semoga Dia memberi taufik dan hidayat. Amin.

(ku perembahkan untuk saudariku yang telah melepas masa lajangnya. Barokallohu alaikuma....Smg mjd keluarga yang sakinah mawahdah wa rohmah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar