Rabu, 10 November 2010

Indonesia Bagian Diri Saya

Thursday, 11 November 2010
ImageKULIAH UMUM Presiden Amerika Serikat Barack Obama melambaikan tangan kepada audiens seusai memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, kemarin.

JAKARTA (SINDO) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kembali menegaskan Indonesia memiliki arti penting dalam perjalanan hidupnya.

Bagi Obama,Indonesia adalah bagian dari dirinya yang turut membentuk karakter serta kepribadiannya selama ini. Obama pernah tinggal di Jakarta dari tahun 1967 hingga 1971. Presiden Afro-Amerika pertama di AS itu mengakui,masa empat tahun meninggalkan kesan mendalam serta turut membentuk kepribadiannya di masa kecil. Lantaran pentingnya Indonesia itulah Obama merasa perlu mengunjungi Indonesia meski kondisi dalam negeri AS tidak begitu baik. Seperti diketahui, lawatan Obama ke Indonesia dilakukan di saat Partai Demokrat kalah dalam pemilu sela (2/11).

”Indonesia adalah bagian dari diri saya.Kami mengawali tahun ini dengan buruk, tetapi saya tetap bersikukuh untuk mengunjungi Indonesia, sebuah negara yang berarti besar bagi saya,”tutur Obama dalam pidato di Universitas Indonesia (UI),Depok,Jawa Barat,kemarin. Pidato Obama kemarin berlangsung sekitar 30 menit dan dihadiri sekitar 7.000 orang.Panitia menyebar undangan ke berbagai kalangan,di antaranya 2.500 orang dari 77 kampus serta SMA di Jabodetabek dan Bandung.

Kemudian 500 alumni program AS seperti pertukaran pelajar,dan dosen berprestasi. Sekitar 300 undangan juga diberikan kepada tamu khusus seperti para menteri, pengusaha, perwakilan negara asing, tokoh masyarakat, serta teman Obama angkatan 1973 semasa sekolah dasar di Jakarta. Obama tiba di tempat acara pada pukul 09.30 WIB setelah sebelumnya mengunjungi Masjid Istiqlal. Lulusan Harvard Law School tersebut langsung disambut meriah dan tepuk tangan. Sambutan hadirin semakin meriah saat dia mengucapkan salam dalam bahasa Indonesia.”Pulang kampung nih,” ucap Obama yang langsung disambut dengan tepuk tangan meriah hadirin sekitar 1 menit.

Obama menuturkan, selama hidup di Jakarta, dia sangat menikmati keramah-tamahan warganya. Dia mengaku banyak belajar di Indonesia, terutama tentang toleransi antarpemeluk agama dan mengenal dunia yang lebih luas. Toleransi di Indonesia telah menjadi karakter bangsa. Dia juga sangat memuji kerukunan agama di Indonesia yang ditunjukkan dengan bisa berdirinya masjid dan gereja secara berdampingan. ”Ini adalah fondasi Indonesia yang bisa menjadi contoh bagi dunia dan itu yang bisa membuat Indonesia bisa memainkan peran di abad ke-21,” tuturnya. Politikus Partai Demokrat tersebut menjelaskan, Indonesia memiliki ribuan pulau, ratusan bahasa, serta berbagai suku dan etnik.

Keberagaman di Indonesia membuatnya semakin menghargai nilai-nilai kemanusiaan serta pluralisme. Menurutnya, sang ayah tiri, Lolo Soetoro, yang menikahi ibunya Stanley Ann Dunham pada 1967 mengajarkan bahwa semua agama harus dihargai.”Pengalaman di Indonesia banyak membantu saya untuk menghargai nilai-nilai kemanusiaan seluruh bangsa,” ucapnya. Seperti saat bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Selasa (09/11),Obama kembali menceritakan keterkejutannya melihat Jakarta yang sudah jauh berbeda. Obama mengenang bahwa dulu di masa kecil,dia hanya melihat Hotel Indonesia sebagai satu-satunya gedung tinggi di Jakarta serta Sarinah sebagai pusat perbelanjaan terbesar.

”Saya belajar bagaimana mencintai Indonesia dengan cara bermain layang-layang sambil menyusuri sawah, menangkap capung, serta membeli sate dan bakso dari penjual keliling. Saya masih ingat bagaimana memanggil penjualnya, bakso, sate. Enak ya,” ungkap Obama. Pria kelahiran 4 Agustus 1961 tersebut mengatakan, generasi Indonesia pada zaman saat dia tinggal di Indonesia sangat berbeda dengan saat ini. Bila dulu generasi muda Indonesia menghabiskan waktunya dengan bermain di sawah, saat ini generasi Indonesia tumbuh dalam jaringan media internet dan banyak bergaul melalui jaringan sosial.

Di luar pemaparan mengenai kenangan masa lalunya, Obama berbicara banyak tentang hubungan baru AS-Indonesia yang lebih sejajar, yang dibuktikan dengan ditandatanganinya Comprehensive Partnership Agreement (CPA). Menurut Obama, hubungan Indonesia dan AS harus didasarkan pada prinsip saling menguntungkan. Mantan senator negara bagian Illinois tersebut menjelaskan, dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, Indonesia bisa menjadi pasar yang menjanjikan, terutama kalangan kelas menengahnya.

”AS memiliki kepentingan karena Indonesia sedang memainkan peran penting dalam membangun ekonomi global,”ujarnya. Secara khusus,Obama memuji majunya demokrasi di Indonesia. Dalam pandangannya, Indonesia sudah mengalami transformasi besar dari negara yang menganut hukum tangan besi menjadi negara demokrasi. Suami Michelle tersebut mengakui, pelaksanaan demokrasi tidak selalu berjalan mulus lantaran tidak semua orang senang dengan hasil pemilu.Namun, Obama menegaskan, demokrasi juga memberi banyak peluang dan harapan. Obama menutup pidato singkatnya dengan menggunakan bahasa Indonesia.

”Sebagai penutup, saya mengucapkan kepada seluruh rakyat Indonesia, terima kasih. Terima kasih.Assalamualaikum,” ujarnya. Seusai berpidato di UI,Obama langsung menuju ke Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, untuk bertolak ke Korea Selatan. Pesawat Air Force One lepas landas menuju Seoul sekitar pukul 10.45 WIB. Jadwal keberangkatan tersebut lebih awal dua jam dari rencana semula. Sebelumnya, Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan, para pejabat terus memonitor secara cermat abu vulkanik dari Gunung Merapi dan prakiraan cuaca menunjukkan, lalu lintas udara mungkin akan terganggu lagi.

Para ahli mengatakan, abu vulkanik dapat menyebabkan kerusakan pada mesin pesawat jet seperti Air Force One. Sementara itu,Ibu Negara AS Michelle Obama sudah lebih dulu bertolak ke AS setelah mendampingi Presiden Obama mengunjungi Mesjid Istiqlal. (maesaroh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar